Pernahkah kita berfikir, Tuhan
begitu tidak adil dalam hidup kita. Jika kita pernah berfikir seperti itu,
sadarlah dan renungilah lagi darimana kita mendapatkan pemikiran seperti itu.
Bodoh dan sangat bodoh sampai begitu tega kita berfikiran picik. Ada beberapa
bagian dalam hidup yang kita rasa berat, tapi yakinlah itu akan terasa
meringankan kehidupan kita nantinya. Masalah itulah yang membuat kita dewasa,
membuat kita berfikir, nikmat tuhan yang
manakah yang telah kita dustakan.
Sebuah kisah singkat tentang saya
sebagai manusia biasa, pernah pula berfikir Tuhan tidak adil dalam hidup saya.
Mulai sajalah kisahnya, singkat kata saya menjalin hubungan dengan seorang
wanita selama 2 tahun. 2 tahun bukanlah waktu yang singkat dalam hubungan lawan
jenis. Mulanya saya berfikir dia, sebut saja E adalah wanita yang tepat. Banyak
perbedaan antara kami dan beberapa merupakan perbedaan yang sangat mendasar.
Suatu kali saya temukan E ternyata menjalin hubungan dengan teman saya P. Dan bukan hanya sekali dua kali itu dilakukan.
Terakhir kali, teman akrab saya, AS ternyata juga melakukan hal yang sama
dengan E. Tentu ini membuat saya marah dan emosi berkepanjangan. Disela
ketidakpastian itu, muncul AN seorang wanita yang mampu membuat saya nyaman.
Maka berakhirlah hubungan saya dengan E.
Jangan dikira kisah ini berhenti
sampai disini. AN yang ternyata juga masih bermasalah dengan pacar terdahulunya
lalu meninggalkan saya dengan tiba tiba. Sementara E mulai berulah, sahabat
saya mulai didekatinya, total dua orang lagi. ES dan N kemudian menjadi
pasangannnya. ES hanya bertahan beberapa bulan sementara dengan N masih sampai
sekarang. Entah apa yang ada dipikiran E, mungkin dia menderita suatu obsesi
yang berkepanjangan sehingga terus menerus berusaha membuat saya hidup tidak
nyaman. Saya yang hampir frustasi lalu sempat menyalahkan Tuhan dengan keadaan
seperti tadi. Memang saya bukanlah seseorang yang taat beribadah malah bisa
dibilang begitu jauh dari Tuhan. Bisakah seseorang yang tak pernah mengingat
Tuhan lalu tiba tiba menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi pada hidupnya??
Sekali lagi saya dekat dengan
seorang wanita, D, yang mengenalkan saya pada sebuah hobi baru yang bertahan
hingga kini, Korean wave. Mungkin karena saya yang terlalu lama melakukan
pendekatan atau mungkin ada sesuatu yang salah, proses ini hanya terhenti pada
batasan pertemanan. Sebagai manusia biasa wajar bagi saya untuk kecewa setelah
semua yang terjadi. Belum lagi berbagai masalah yang ditimbulkan setelahnya.
Hem, yang belum saya ceritakan adalah sesuatu yang saya syukuri hingga sekarang
dari masalah yang terjadi.
- Setiap orang bisa mengkhianati kita tak peduli siapapun itu. Ketika pasangan mengkhianati kita maka bersyukurlah, Tuhan menunjukkan bahwa dia bukan orang yang menjadi jodoh kita. Sekali lagi bersyukurlah. Ketika sahabat mengkhianati kita maka bersyukurlah sekali lagi, Tuhan memberitahu kita bahwa orang itu bukan sahabat kita, tetapi Cuma orang yang memanfaatkan kita tanpa disadari sebelumnya.
- Setiap kejadian buruk, pasti membawa hikmah baik disaat ini. Ambil kejadian ketika saya mengetahui E dan AS punya affair. Begitu down yang saya rasakan sehingga saya menarik diri dan menyepi. Apa yang saya dapatkan?? Sebuah ide cemerlang tentang judul dan bahan bahan skripsi yang saya temukan tanpa sengaja di perpustakaan tempat saya menyepi. Bayangkan jika hal itu tidak terjadi, mungkin sampai sekarang saya masih kebingungan mengerjakan skripsi.
- Kekurangan kita terlihat dari perlakuan orang lain ke kita, perbaikilah. Sikap orang lain merupakan cerminan sifat kita. Wajar jika setiap orang punya kekurangan. Hanya saja perbedaannya ada pada mereka yang mau memperbaiki dan mereka yang apatis.
- Tuhan mengganti kebahagian yang terambil dari kita. Hal sepele yang kita rasakan dalam kehidupan sebenarnya merupakan kumpulan dari nikmat Tuhan. Dalam kesendirian saya, banyak yang bertanya, kenapa tumben saya betah sendiri begitu lama?. Cobalah difikir, apakah saya benar benar sendiri?? Masih ada teman, sahabat, saudara bahkan kenalan yang meramaikan hidup saya, jadi, saya tak pernah sepenuhnya sendiri.
- Cobalah menekuni apa yang membuatmu bahagia. Banyak yang bilang, laki laki tidak pantas jika menyukai hal yang berbau korea. But, why the say that? Itu hanya perkataan orang yang belum tahu apa yang kamu sukai. Tiap orang punya kesukaan yang berbeda beda dan itu bergantung selera. Nikmatilah apa yang membuatmu bahagia.
- Yang terakhir, pantaskah orang yang tak pernah mengingat Tuhan kemudian berkata hidup ini tak adil Tuhan?? Ingatlah Tuhanmu, Dekatkan dirimu padaNya, Pertebal keimananmu, dan rasakan nikmat yang telah Tuhan berikan. Mereka yang pernah begitu jauh dari Tuhan, ketika sudah merasakan begitu besar kuasa Tuhan, akan menjadi lebih dekat kepada Tuhannya.