Sabtu, 27 Oktober 2012

Yang pertama kau sesali, sesungguhnya akan kau syukuri di hari nanti. . . .


Pernahkah kita berfikir, Tuhan begitu tidak adil dalam hidup kita. Jika kita pernah berfikir seperti itu, sadarlah dan renungilah lagi darimana kita mendapatkan pemikiran seperti itu. Bodoh dan sangat bodoh sampai begitu tega kita berfikiran picik. Ada beberapa bagian dalam hidup yang kita rasa berat, tapi yakinlah itu akan terasa meringankan kehidupan kita nantinya. Masalah itulah yang membuat kita dewasa, membuat kita berfikir, nikmat tuhan yang  manakah yang telah kita dustakan.

Sebuah kisah singkat tentang saya sebagai manusia biasa, pernah pula berfikir Tuhan tidak adil dalam hidup saya. Mulai sajalah kisahnya, singkat kata saya menjalin hubungan dengan seorang wanita selama 2 tahun. 2 tahun bukanlah waktu yang singkat dalam hubungan lawan jenis. Mulanya saya berfikir dia, sebut saja E adalah wanita yang tepat. Banyak perbedaan antara kami dan beberapa merupakan perbedaan yang sangat mendasar. Suatu kali saya temukan E ternyata menjalin hubungan dengan teman saya P.  Dan bukan hanya sekali dua kali itu dilakukan. Terakhir kali, teman akrab saya, AS ternyata juga melakukan hal yang sama dengan E. Tentu ini membuat saya marah dan emosi berkepanjangan. Disela ketidakpastian itu, muncul AN seorang wanita yang mampu membuat saya nyaman. Maka berakhirlah hubungan saya dengan E.

Jangan dikira kisah ini berhenti sampai disini. AN yang ternyata juga masih bermasalah dengan pacar terdahulunya lalu meninggalkan saya dengan tiba tiba. Sementara E mulai berulah, sahabat saya mulai didekatinya, total dua orang lagi. ES dan N kemudian menjadi pasangannnya. ES hanya bertahan beberapa bulan sementara dengan N masih sampai sekarang. Entah apa yang ada dipikiran E, mungkin dia menderita suatu obsesi yang berkepanjangan sehingga terus menerus berusaha membuat saya hidup tidak nyaman. Saya yang hampir frustasi lalu sempat menyalahkan Tuhan dengan keadaan seperti tadi. Memang saya bukanlah seseorang yang taat beribadah malah bisa dibilang begitu jauh dari Tuhan. Bisakah seseorang yang tak pernah mengingat Tuhan lalu tiba tiba menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi pada hidupnya??

Sekali lagi saya dekat dengan seorang wanita, D, yang mengenalkan saya pada sebuah hobi baru yang bertahan hingga kini, Korean wave. Mungkin karena saya yang terlalu lama melakukan pendekatan atau mungkin ada sesuatu yang salah, proses ini hanya terhenti pada batasan pertemanan. Sebagai manusia biasa wajar bagi saya untuk kecewa setelah semua yang terjadi. Belum lagi berbagai masalah yang ditimbulkan setelahnya. Hem, yang belum saya ceritakan adalah sesuatu yang saya syukuri hingga sekarang dari masalah yang terjadi.

  1. Setiap orang bisa mengkhianati kita tak peduli siapapun itu. Ketika pasangan mengkhianati kita maka bersyukurlah, Tuhan menunjukkan bahwa dia bukan orang yang menjadi jodoh kita. Sekali lagi bersyukurlah. Ketika sahabat mengkhianati kita maka bersyukurlah sekali lagi, Tuhan memberitahu kita bahwa orang itu bukan sahabat kita, tetapi Cuma orang yang memanfaatkan kita tanpa disadari sebelumnya.
  2.  Setiap kejadian buruk, pasti membawa hikmah baik disaat ini. Ambil kejadian ketika saya mengetahui E dan AS punya affair. Begitu down yang saya rasakan sehingga saya menarik diri dan menyepi. Apa yang saya dapatkan?? Sebuah ide cemerlang tentang judul dan bahan bahan skripsi yang saya  temukan tanpa sengaja di perpustakaan tempat saya menyepi. Bayangkan jika hal itu tidak terjadi, mungkin sampai sekarang saya masih kebingungan mengerjakan skripsi.
  3. Kekurangan kita terlihat dari perlakuan orang lain ke kita, perbaikilah. Sikap orang lain merupakan cerminan sifat kita. Wajar jika setiap orang punya kekurangan. Hanya saja perbedaannya ada pada mereka yang mau memperbaiki dan mereka yang apatis.
  4. Tuhan mengganti kebahagian yang terambil dari kita. Hal sepele yang kita rasakan dalam kehidupan sebenarnya merupakan kumpulan dari nikmat Tuhan. Dalam kesendirian saya, banyak  yang bertanya, kenapa tumben saya betah sendiri begitu lama?. Cobalah difikir, apakah saya benar benar sendiri?? Masih ada teman, sahabat, saudara bahkan kenalan yang meramaikan hidup saya, jadi, saya tak pernah sepenuhnya sendiri.
  5.  Cobalah menekuni apa yang membuatmu bahagia. Banyak yang bilang, laki laki tidak pantas jika menyukai hal yang berbau korea. But, why the say that? Itu hanya perkataan orang yang belum tahu apa yang kamu sukai. Tiap orang punya kesukaan yang berbeda beda dan itu bergantung selera. Nikmatilah apa yang membuatmu bahagia.
  6. Yang terakhir, pantaskah orang yang tak pernah mengingat Tuhan kemudian berkata hidup ini tak adil Tuhan?? Ingatlah Tuhanmu, Dekatkan dirimu padaNya, Pertebal keimananmu, dan rasakan nikmat yang telah Tuhan berikan. Mereka yang pernah begitu jauh dari Tuhan, ketika sudah merasakan begitu besar kuasa Tuhan, akan menjadi lebih dekat kepada Tuhannya.