Rabu, 13 Januari 2010

NAFSU BERKUASA = AWAL KUDETA POLITIK

Nafsu berkuasa pada manusia adalah hal yang wajar,tetapi jika dibiarkan banyak hal yang bisa terjadi, terutama yang negative. Dalam lingkup yang lebih kecil, nyawqa seseorang bisa saja hilang dengan mudah tanpa pertimbangan kemanusiaan. Dalam lingkup suatu Negara, sebuah chaos bisa terjadi diawali dengan intrik intrik poltik. Intrik politik atau kelihaian berpolitik menentukan dalam kelangsungan suatu pemerintahan. Kepandaian diplomasi, menyusun stategi bahkan dengan sedikit kekerasan sah sah sja digunakan untuk mencapai tujuan. Kup, kudeta atau apapun namanya boleh saja menimbulkan suatu pertikaian yang tidak selesai dan membawa pertikaian yang selanjutnya. Kudeta terselubung melalui jalan damai juga digunakan, mulai dari perkawinan politik samapai dengan desas desus yag digunakan untuk menjatuhkan suatu pemerintahan. Kudeta juga didalangi pihak luar yang tidak begitu menghendaki suatu pemerintahan memegang kekuasaan semisal pada peristiwa Teluk Babi di Kuba. Fidel Castro hendak dikudeta Amerika Serikat melalui pelarian orang orang Kuba yang dilatih dan dipersenjatai Amerika . Namun kudeta ini gagal dan membuat dunia tahu bahwa ini sebenarnya dirancang oleh badan intelejen Amerika, CIA. Yah apapun itu tujuan kudeta yang sebenarnya didorong oleh nafsu berkuasa manusia. Manusia yang terkuasai oleh nafsu berkuasa ibarat sudah kehilangan akal. Semua bisa dilakukan tanpa ada sebuah pertimbangan kemanusiaan ataupun kebersamaan.

Sepanjang sejarah Indonesia ada di muka bumi, atau zaman dulu disebut Nusantara banyak intrik intrik atau kup politik dalam pergantian kekuasaannya. Yang paling sukses tentu saja dimulai dari kesuksesan perkawinan politik antara Pramodawardani (wangsa Syailendra) dengan Rakai Pikatan (wangsa Sanjaya) pada pertengahan abad ke 9. Perkawinan ini secara tidak langsung menguatkan kembali kekuasaan Wangsa Sanjaya setelah sekian lama terkungkung oleh kekuasaan wangsa Syeilendra. Kemudian ada kepintaran Ken Arok dalam merebut simpati rakyat sehingga bisa membunuh Tunggul Ametung, meguasai daerah kekuasaannya, serta mengambil istrinya!!!!!. Walaupun akhir tragis juga lah yang mengakhiri nyawa Ken Arok bahkan berlanjut hingga anak keturunannya!!!. Kelihaian berpolitik dan berperang juga diperlihatkan Raden Wijaya dalam merebut kembali kekuasaan dari raja kadiri Jayakatwang pada 1293 M. Kedatangan tentara Tiongkok digunakan untuk menghancurkan Jayakatwang dan setelah berhasil giliran tentara Tiongkok yang diserang raden Wijaya.

Pada masa modern dan lebih menjadi perdebatan adalah peristiwa G30S/PKI yang pada akhirnya melengserkan Soekarno dan membawa Soeharto ke 32 tahun pemerintahan yang penuh kontroversi. Meskipun banyak teori yang meyakini teri bahwa PKI lah yang mendalangi peristiwa ini tetapi terselip sat uteri yang menyatakan bahwa Soeharto lah pelaku kudeta yang sesungguhnya. Kekacauan yang terjadi disebut sebut sebgai ulah CIA, dinas intelejen Amerika. Kemudian perlahan peran Soeharto menguat dan memuncak denagn Supersemar yang controversial.

Sekarang tergantung pada kita untuk menyikapi hal hal yang terjadi diatas. Sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa mebiarkan nafsu berkuasa tumbuh ibarat memberi makan bayi Singa dengan daging segar. Suatu saat jika nafsu sudah menguasai Singa, bukan mustahil kita lah yang akan menjadi daging segar itu. Nafsu berkuasa bisa menjadi sebuah motivasi , tetapi ini ibarat pisau bermata dua, jika tak pintar pintar menjaga maka siap siaplah tergores ,terluka bahkan terbunuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar