Minggu, 22 Januari 2012

even though I badly let me be myself, I'm proud, I’m happy !!!

Bahagia, sebuah kata yang diidamkan banyak orang. Bahagia berarti dalam keadaan atau perasaan senang  dan tenteram serta bebas dari hal yang menyusahkan. Yang jadi masalah, bagi tiap tiap manusia definisi mengenai hal yang meyusahkan , pastilah berbeda.  Abraham Maslow, pakarnya teori kebutuhan manusia, menjelaskan manusia memiliki tingkatan kebutuhan. Orang yang belum terpenuhi kebutuhan dasarnya akan mendefinisikan kesusahan sebagai kondisi  dimana ia kekurangan makanan, minuman, tidak punya rumah dan lain lain.  Lalu jika semua keadaan di atas sudah terpenuhi, akankah manusia menjadi bahagia? Ternyata tidak juga,  banyak dari manusia yang terlihat berkecukupan , namun mereka masih menemukan kekosongan jiwa.
Apa sebenarnya yang jadi masalah mereka yang jiwanya kosong? Bahagianya seseorang bergantung pada orientasi hidupnya, yaitu bisa berupa hal yang bersifat material, spiritual ataupun fungsi atau peran.  Nah disinilah letak perbedaannya, banyak manusia terlalu terpaku pada hal hal di luar diri kita dalam mencari kebahagiaan, bukan membenahi  orientasi kebahagiaan kita. Banyak yang menyikapi bahagia dengan persaingan dengan manusia lain, seperti bersaing dalam harta, jabatan dan popularitas. Bahkan persaingan ini seakan menjadi orientasi kehidupan, tanpa menyadari seharusnya bersyukur atas apa yang didapat.
Sekedar cerita tentang Nasruddin Hoya yang sekiranya pas bagi kehidupan kita.
Suatu hari , Nasruddin yang telah berjam jam mengorek halaman rumahnya yang penuh pasir, ditanya oleh  tetangganya . Sang tetangga rupanya merasa iba, melihat hari sudah semakin gelap dan apa yang dilakukan Nasruddin tak kunjung selesai.
“ Apa yang engkau cari wahai Nasruddin, ber jam jam engkau mengorek pasir dihalaman rumahmu?
“Sebatang Jarum milikku jatuh “ sahut Naruddin.
“ Jarumnya jatuh dimana?” Tanya sang tetangga.
“ Didalam rumah” jawab Nasruddin.
“ Kalau jatuh didalam , kenapa engkau mencarinya diluar??
“ Karena didalam rumah sangat gelap, dan diluar terang “ sahut Nasruddin tanpa rasa bersalah.

Nah, Begitulah kita, sering mencari kebahagiaan di luar diri kita, melalui harta, popularitas , jabatan ,dan persaingan dengan manusia lain. Padahal sumber kebahagiaan itu ada di dalam diri kita sendiri. Buat apa kita jauh jauh  mencari jika sumbernya ada didalam Hati!!


even though I badly let me be myself, I'm proud, I’m happy. . . . . .
biarpun aku jelek biarkanlah aku menjadi diriku sendiri, aku bangga, aku bahagia. . . .
(PATRICK STAR _ AKU BANGGA DAN AKU BAHAGIA!!! )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar